Selasa, 19 Januari 2010

MAWAR DALAM LEMARI KACA

*****
Tiiiiiiiiit…..tittittiiiiit…tit.( bunyi klakson mobil dan motor) suara itu memecahkan suara di sepanjang jalan membuat jalanan menjadi hiruk piku, keadaan ini bertambah bising ketika dari arah yang berlawanan mobil sedan merah melaju dengan cepat dan tiba-tiba…….gubrakkkkk( bunyi tabrakan) mobil itu menabrak 4 motor dari arah yang berlawanan korban luka-luka pun terjatuh, 7 orang pengendara motor itu luka berat dan semuanya harus dibawah ke rumah sakit terdekat, tanpa ada perintah masyarakat di sekitar tempat kejadian datng dan menolong para korban, sedangkan pengendara mobil itu tidak menyadarkan diri. Darahnya bercucuran dari kepalanya, pengendara mobil itu bernama novi, trlihat dari identitas yang ada di dalam mobil. Dia seorang gadis berumur 20 tahun, cantik, pintar, baik, tegar, tapi egois. Dia merupakan gadis yang tertekan dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Pengendara mobil itu langsung di bawa ke rumah sakit, disana dia masuk ke ruang ICU tidak ada yang bertanggung jawab terhadap novi hanya bermodalkan tanda pengenal dia bias masuk ke rumah sakit.
½ jam dari peristiwa tersebut barulah polisi dating ke tempat kejadiaan, hasil penyelidikan polisi, ternyata novi adalah anak dari salah serorang yang paling kaya di Sumatera Utara dan keterangan dari saksi mata maka novi menjadi tersangka dalam kasus ini, walaupun dalalm keadaan belum sadar,
Kriiiiiinggg…..kriiiiing… ( bunyi telepon rumah novi), “halooo, dikediaman bapak Hendrawan disini ada yang bisa di Bantu” seorang perempuan menjawab dengan nada lembut, bukan si empunya rumah yang menggangkat melainkan pembantu yang bekerja di rumah novi selama bertahun-tahun, “ benar ini rumah kediaman novi astriana ?? kami dari kepolisian suka makmur mau memberitahukan bahwa anak anda yang bernama novi astriana mengalami kecelakaan di jalan babura, sekarang berada di rumah sakit harapan jaya, di harapkan ibu untuk dating dan menyelaisakan permasalahan ini dengn cepat, terima kasih selamat pagi” polisi itu berbicara dengan tegas, dan telepon pun lalu di tutup, pembantu itu terdiam dan kaget mendegar kabar dari polisi itu.

*****
Beberapa hari diruangan ICU, novi pun belum menyadarkan diri, keluarga novi juga belum ada yang datang, papa dan mamanya sibuk menggurusi bisnis mereka yang ada di dalam maupun di luar negeri walaupun sudah di beri tahu oleh pembantunya tapi mereka tidak mau peduli, yang ada hanya pembantu yang senantiasa menemaninya selama dia belum sadar serta polisi yang masih mencari informasi tentang kejadian itu. Tiba-tiba kepanikan terjadi di ruangan novi ketika detak jantung novi melemah, pembantu yang berteriak histeris, isak tangis teman-temanya yang memecahkan suara di ruangan itu, tapi dokter belum ada yang datang hanya perawat yang silih berganti untuk memeriksa ataupun hanya sekedar melihat kepanikan itu. 15 menit pun telah berlalu dokter juga belum datang, “ permisi beri saya jalan” dengan tergesa-gesa seseorang yang memakai pakaian berwarna putih datang dengan membawa peralatan yang telah disediakan ,dia memeriksa novi dan dengan sigap dia memberi obat kepada novi. keadaanya mulai berangsur-angsur membaik,seperti ada keajaiban kepada novi, obat-obatan serta selang yang terpasang di tubuhnya selama berhari-hari yang menemani novi selama dia di ruangan ICU, tapi belum ada tanda-tanda dia akan sadar. Keesokan harinya papa dan mamanya pun datang dan mereka menemaniya berhari-hari, maklumlah novi anak bungsu dari dua bersaudara sedangkan kakanya sudah berkeluarga, melihat keadaan novi seperti itu merekapun menyerahkan bisnis mereka kepada orang kepercayaan untuk menanggani bisnis mereka untuk sementara selama mereka menemani novi.

*****
14 hari di ruangan ICU novi mulai memberikan tanda-tanda yang baik, jari-jari tanganya mulai bergerak walaupun hanya sekali-kali, oramg yang menjenguknya pun tak henti silih berganti walaupun ada beberapa orang yang sering datang untuk melihat keadaanya tanpa trkecuali reza seorang pacar yang menggantung hubunganya dengan novi, dia merasa sangat bersalah terhadap kejadiaan yang menimpa novi karena sebelum kejadiaan ini terjadi dia sempat bertengkar dengan novi gara-gara reza ketahuan selingkuh dengan seorang cewek, padahal hubungan mereka baru dijalani beberapa bulan, tapi reza tak pernah memberi kabar kepada novi, tak pernah jalan sama hanya sekedar bertemu di kampus denganya. Hal ini pun sudah disadari novi sebelumnya, dengan mata yang berbinar-binar reza menatap novi, sampai tak terasa air matanya jatuh, hal ini terjadi berulangulang kali setiap reza menjengguknya. Waktu terus berjalan tapi reza masih ada di sana bersama yang lainya. Tiba-tiba mama novi berbincara dengan reza pada entah angina apa yang masuk kepikiranya mama novi “ za”, dengan nada kaget reza menjawab “ya buk” tiba-tiba mama novi terdiam lagi seperti ada yang mau dikatakan, dengan muka merah mama novi bekata “ ibu bisa minta tolongkan, tolong ambilkan pakaian novi dikamarnya, minta bantuan sama pembantu” mama novi terdiam sambil menunggu jawaban dari reza “ oh iya buk, reza berangkat sekarang ya buk takut kemalaman di jalan” reza pun pergi berlalu meninggalkan mama novi sedangkan mama novi masih terdiam dengan wajahnya yang merah dia senyum kepada reza, maklumlah mama novi tidak suka dengan reza karena orang tua reza adalah rivalnya dalam menjalankan bisnis.perjalanan reza dari rumah sakit kerumah novi menempuh waktu 1 jam. Jam sudah menunjukan pukul 20.00 wib. Reza baru sampai kerumah novi, “tok….tok..toktok…” reza mengetuk pintu gerbang rumah novi tapi belum ada yang membukakan pintu gerbang, dia terus menggetuk pintu, dia sudah berada di depan pintu gerbang rumahnya novi hampir 15 menit, tiba-tiba pintu gerbang rumahnya di buka oleh pembantu yang bekerja di rumah novi “ maaf nak reza bibik lama membukakan pintu gerbangnya” dengan nafas yang tersengga-sengga bibik itu berbicara sambil membuka pintu gerbang. “oh iya tidak apa-apa bik, saya kesini hanya mau menggambil pakaian novi yang di suruh oleh mamanya novi” sambil menatap dan senyum kepada bibik, reza pergi berlalu masuk ke dalam mobil untuk memarkirkan mobilnya ke dalam halaman rumah. Tanpa basa-basi reza langsung masuk kedalam kamar novi untuk menggambil beberapa baju. Ketika reza mengepak pakaian dia mendapatkan buku diari novi yang terletak di atas meja rias, dengan rasa penasaran reza membuka dan membaca diari novi “kriiiing….kriiiiing….” telepon rumah novi berbunyi ternyata mamanya novi yang menelpon, dia menayakan apakah reza sudah selesai mengepak pakaian novi, “nak reza sudah selesai apa belum, mamanya novi sudah menelpon” dengan nada yang bingung bibik itu berbicara, “ oh iya bik ne tinggal membawanya” dengan kagetnya reza langsung turun dan membawa buku diari novi , reza langsung memasukan barang-barang yang telah dipak ke dalam mobil dan reza pun kembali menuju rumah sakit,. Sesampainya di rumah sakit sekitar pukul 22.30 wib dia langsung menaruhkan barang-barangnya novi ke dalam lemari yang tersedia di kamarnya, lalu reza permisi untuk pulang.

*****
dua hari setelah itu reza pergi ke kampus dan tidak senggaja dia mendapatkan buku diari novi yang di bacanya terbawa sampai ke dalam mobilnya “ ya ampuuun ne kan buku diari novi, kenapa bisa terbawa aku, aku harus mengembalikan !! tapi setelah aku membacanya sampai selesai” pikiran nakal itu datang, membuat reza ingin mengetahui tentang novi selama ini. Sehingga dia tidak masuk kelas hanya untuk membaca buku diari novi, setelah selesai membaca buku diari itu dia tersentak dan menjadi pemurung, ternyata dia baru tahu kalau semua yang reza lakukan kepadanya salah. Dia anak yang tegar dalam menghadapi permasalahan yang di hadapinya walaupun sifat keras kepala dan egoisnya sering membuat orang di sekitarnya sering marah karena tingkahnya. Buku diari novi membuat reza semakin besar kepala karena novi selalu memuji dan membanggakanya, tapi karena buku itu reza baru sadar bahwasanya novi adalah sosok pacar yang di carinya, dan dia merasa salah menggantung hubungan mereka walaupun orang tua novi tidak setuju dengan hubungan mereka, “ternyata bukan pasangan yang sempurna yang kita cari di dunia ini, tapi pasangan yang baik dan membuat hidup kita menjadi sempurna” sambil menutup buku itu dan dia langsung menuju ke rumah sakit, karena reza mendapat kabar dari mamanya novi bahwasanya novi sudah sadar sesampainya di sana novi menatap wajah reza seperti orang yang baru bertemu, “ buk novi kenapa, koq dia melihat saya seperti itu” dengan wajah sedih dia bertanya kepada mamanya novi, “ dia terserang amnesia za” mamanya novi menangis sambil memeluk papanya novi, seketika ruangan itu hening hanya isak tangis yang terdengar, “ dimana aku, siapa kalian, kenapa kalian menaggis” sambil melihat orang-orang yang ada disekelilinya, lalu novi di peluk oleh reza “ vi ne reza, reza pacarnya ovi, ovi ingat reza kan, yang ada disini semua keluarga ovi teman-teman ovi” masih memeluk novi dan menatap novi sambil meyakinkan novi bahwasanya dia itu adalah bagian dari hidup mereka.
*****
Beberapa hari kemudian novi di nyatakan sembuh oleh dokter dan dia di bawa pulang keluarganya, dia di ingatkan melalui hal-hal yang paling kecil, seperti kucing kesayanganya, makanan kesukaanya dan semua hal yang harus di ingatnya, novi di bawa ke taman belakang rumahnya, “ indahnya bunga ini” sambil melihat bunga mawar berwarna merah yang terletak di sudut taman, dia ditemani mamanya, lalu menuju ke tempat duduk yang ada di taman sambil berbincang-bincang, “ dulu novi bersekolah di SMU kartika jaya, ingat nggak waktu pertama kali ovi masuk sekolah itu, rambut ovi di ikat dua, mukanya pakek pemerah pipi punya mama, pakek pakaian daster, sepatu bot, tas plastik dan pakaiiiii kupluk, pas pulang sekolah mama telat jemput ovi, lalu ovi pulang sendirian dan di ejekin ma anak kecil di sekitar rumah, waktu sampai rumah ovi marah-marah sama mama sambil nanggis seperti anak kecil yang nggak di belikan permen, hahahaaa” sambil menaggis dan memeluk ovi, seketika itu ovi mengghapus air mata mamanya tanpa sepatah katapun yang keluar dari mulutnya, “ ma….. itu siapa yang di dekat bunga itu” sambil menunjuk ke arah bunga mawar itu dan mamanya melihat dengan terheran- heran, “ ma…. Itu siapa dia memanggil aku” perkataan ini terus di katakanya berulang kali. “ ovi di sana tidak ada siapa-siapa !!!” sambil meyakinkan ovi dan menatap matanya dengan tajam, waktu tak terasa berjalan dengan cepat, hari pun berganti malam, makan malam pun sudah menanti mereka, makan bersama termasuk ovi hal ini jarang sekali di lakukan keluarga ini, setelah selesai makan mereka duduk di ruang keluarga mereka bercerita tentang kehidupan ovi di waktu lampau tapi ovi hanya diam dan memandang hanya ke satu tempat yaitu foto keluarga yang terpajang di ruangan keluarga lalu dia menghampiri foto itu dan tiba-tiba air matanya jatuh….seluruh anggota keluarganya terdiam dengan apa yang di lihat mereka “ ovi waktunya tidur sayang” sambil merangkul mamanya membawa ovi menuju kamarnya, dan ovi pun tertidur…..
*****
Keesokan paginya reza datang ke rumah novi, “ pagi buk, pa kabarnya ??? novi nya sudah bagun buk ?!” sambil memegang bunga dan boneka panda yang akan di berikan kepada novi “ belum za masuk aja kekamarnya, mari…..” sambil jalan menuju kamar novi, pintu kamar novi di ketuk tapi tidak ada jawaban, lalu mamanya membuka pintu ternyata novi masih tertidur pulas, “ vi bangun sayang…” mamanya tersenyum melihat ovi tertidur, “ ya sudah buk biar saya saja yang bangunin” kata reza sambil melihat novi, mamanya novi pun pergi meninggalkan mereka, reza membangunin novi berulang kali tapi novi tidak bangun juga, “ ovi sayang bagun donkkk hari ne za mau ajak ovi jalan-jalan kemanapun ovi mau, za janji dech…” sudah hamper 2 jam reza membanguni tapi sayangnya novi tidak bangun juga, dia seperti tidak bernyawa, dengan rasa panik reza langsung memanggil mamanya novi “ buuuuuk” reza terus memanggil mamanya novi tapi mamanya novi tidak mendengarnya, reza pun langsung memanggil dokter yang menaggani novi waktu di rumah sakit, dokter itu pun tiba di rumah novi, tok..toktok.. pintu pun di buka oleh pembantunya “ silahkan masuk dokter, sebentar ya pak dokter” bibik meninggalkan dokter dan menemui Ny Hendrawan, mamanya novi pun kaget melihat kedatangan dokter itu, dia bertanya-tanya dalam hati ada apa ini kenapa dokter ini datang “ ada apa ini pak dokter, apakah hari ini novi perlu check up” sambil tersenyum dan memegang berkas kerjanya “ tadi saya dapat telepon dari reza katanya keadaan novi harus di check up ulang” dokter itu senyum, “ silahkan dokter” mereka menuju ke kamar novi dan dokter itu memeriksa keadaanya, setelah selesai di periksa dokter itu hanya diam dan geleng kepala “ ada apa dokter ?” mama novi dan reza bertanya serentak, “ ibu dan adik harus sabar yaaa !!! novi telah di ambil sama sang pencipta” dokter itu tertunduk dan menghapus air mata yang jatuh dari pipinya, seketika itu isak tangis dan jeritan histeris memenuhi isi rumah novi, dan akhirnya novi di kuburkan tapi kepergianya memberi kenangan tersendiri bagi reza…^_^

2 komentar:

  1. mbak rajin blogwalking dan kasih koment di blog temen supaya dapat kunjugan balasan

    BalasHapus
  2. oo iya pak, maklumlah baru belajar

    ne aja masih meraba, soalnya saya gaptek heheheee

    BalasHapus

setelah membaca artikel diatas jangan lupa komentar yaaa

Cari Blog Ini